KULINER KAMPUNG
MARTABAK JAULIT
Makananan martabak yang satu ini mungkin tidak populer dikalangan masyarakat dan mungkin hanya ada di Surabaya utara. Kebanyakan masyarakat lebih mengenal yang namanya martabak itu , adalah *martabak telor* atau *martabak manis*.
Orang Jakarta menyebut *martabak manis* kalau di Surabaya disebut *terang bulan*.
Di surabaya makanan yang satu ini banyak di jual dikampung kampung pinggiran. Terutama wilayah Utara, dimana penduduknya yang sangat padat, sehingga banyak warga yang memanfaatkan berjualan makanan dan minuman didepan rumahnya untuk menambah penghasilan keluarga.
Martabak jaulit ini isinya bihun dan wortel yang di iris kecil kecil, dibungkus tepung dan digoreng dengan minyak gajih. Minyak gajih ini terbuat dari lemaknya sapi yang digoreng dan menjadi minyak, kemudian didiamkan hingga membeku.
Asal mula disebut martabak jaulit karena makanan yang satu ini biasanya di "dulit" kan dulu ke sambel petis, sebagai saosnya. "Dulit" adalah bahasa Jawa yang artinya "colek". Entah siapa yang memulai dan sejak kapan kata "dulit" berubah menjadi kata "jaulit", sehingga sampai sekarang makanan yang satu ini disebut martabak jaulit.
Makanan ini murah meriah, tampilannya apa adanya tapi kalau rasa tidak kalah dengan makanan di kafe-kafe.
Hanya dengan uang pecahan seribu rupiah perbiji kita sudah bisa menikmati makanan ini.
MARTABAK JAULIT
Makananan martabak yang satu ini mungkin tidak populer dikalangan masyarakat dan mungkin hanya ada di Surabaya utara. Kebanyakan masyarakat lebih mengenal yang namanya martabak itu , adalah *martabak telor* atau *martabak manis*.
Orang Jakarta menyebut *martabak manis* kalau di Surabaya disebut *terang bulan*.
Di surabaya makanan yang satu ini banyak di jual dikampung kampung pinggiran. Terutama wilayah Utara, dimana penduduknya yang sangat padat, sehingga banyak warga yang memanfaatkan berjualan makanan dan minuman didepan rumahnya untuk menambah penghasilan keluarga.
Martabak jaulit |
Bahan martabak jaulit |
Martabak jaulit ini isinya bihun dan wortel yang di iris kecil kecil, dibungkus tepung dan digoreng dengan minyak gajih. Minyak gajih ini terbuat dari lemaknya sapi yang digoreng dan menjadi minyak, kemudian didiamkan hingga membeku.
Asal mula disebut martabak jaulit karena makanan yang satu ini biasanya di "dulit" kan dulu ke sambel petis, sebagai saosnya. "Dulit" adalah bahasa Jawa yang artinya "colek". Entah siapa yang memulai dan sejak kapan kata "dulit" berubah menjadi kata "jaulit", sehingga sampai sekarang makanan yang satu ini disebut martabak jaulit.
Petis sebagai saosnya |
Makanan ini murah meriah, tampilannya apa adanya tapi kalau rasa tidak kalah dengan makanan di kafe-kafe.
Hanya dengan uang pecahan seribu rupiah perbiji kita sudah bisa menikmati makanan ini.
Komentar
Posting Komentar