KIM UJUNG MANDIRI

154 kelurahan di Surabaya dalam tahun 2020 akan mendapatkan kucuran dana kelurahan besarnya 500 miliar. Dana APBD sebesar Rp.500 miliar untuk 154 kelurahan di Surabaya ini kalau kita break down lagi untuk masing-masing RW akan mendapat kucuran kurang lebih 300 juta rupiah. Untuk apa dana sebesar itu? Ini yang harus diketahui dan dipahami oleh masyarakat khususnya ketua RT dan RW. Selain untuk pembangunan fisik, dana ini bisa juga untuk meningkatkan SDM di masyarakat. Contohnya bila masyarakat di wilayah tersebut banyak yang berdagang, dana ini bisa juga digunakan untuk mengadakan pelatihan cara promosi untuk memperkenalkan produk serta meningkatkan omzetnya. Atau mengadakan kegiatan sosial, pengadaan perlengkapan olahraga untuk karang taruna dan  pelatihan pelatihan lain yang intinya untuk meningkatkan SDM di masyarakat. Kalau melihat sarana dan prasarana yang ada khususnya Surabaya Utara, masih banyak yang harus dilakukan dan diperhatikan. Jalan jalan di kampung banyak pavi

Surabaya wani lawan narkoba adalah rangkaian kata yang berarti Surabaya berani "perang terbuka" terhadap narkoba, bukan hanya slogan tapi seluruh masyarakat dan aparat siap untuk melawan. Artinya Surabaya wani lawan narkoba kalau selama ini hanya aparat yang selalu memerangi narkoba, maka dengan kalimat tersebut diatas seluruh warga Surabaya *harus berani melawan narkoba*  mulai dari para pejabat yang ada di jajaran  pemerintahan sampai masyarakat yang tinggal di Surabaya. Dalam lingkup terkecil kita harus wani melawan narkoba dengan tidak mengkonsumsi *barang haram* tersebut serta melarang anggota keluarga untuk menyentuhnya. Begitu pula dengan lingkungan pengurus  RT dan RW harus *bersih dan bebas* dari pengaruh narkoba. Bila lingkungan keluarga serta seluruh pengurus kampung sudah bebas dari pengaruh narkoba barulah kita melangkah ke pencegahan peredaran di lingkungan masyarakat. Dalam pencegahan peredaran inilah, masyarakat terutama pengurus kampung mulai berf

Kadang pegiat sosial itu punya pemikiran yang tak terduga dan begitu terlintas langsung bisa terwujud. Tanpa basa basi ide langsung ditanggapi, dan yang terpenting langsung bergerak, berbagi tugas tanpa bertele-tele dan beres. Seperti yang dilakukan oleh para kader kelurahan ujung baru baru ini mlaku mlaku ke solo bersama para kader dan paguyuban. Minggu pagi 19 Januari 2020 bis pariwisata sudah standby didepan kantor kecamatan Semampir menunggu peserta. Pukul 05.10 wib seperti kesepakatan peserta sudah mulai berkumpul dan masuk ke bis untuk mencari tempat duduk yang telah diberi nama peserta. Limabelas menit kemudian dengan diawali doa berangkat menuju solo. Keseruan selama perjalanan menjadi hiburan tersendiri, berkaraoke ria bersama walau banyak yang bersuara sumbang namun disitulah letak keseruan bahkan ada yang  joget sambil teriak teriak. Pak lurah pun tidak luput diminta untuk menyumbangkan suaranya. Masuk kota solo pukul 09.45 wib, sebelum turun dari bis pan

Minggu 5 Januari 2020 mulai pukul 07.00.wib balai RW 08 kelurahan Ujung kecamatan Semampir ini sudah mulai ramai dipadati warga dan anak nya  yang akan mengikuti khitanan massal. Ada 35 anak akan mengikuti khitanan massal yang berasal dari wilayah Sawahpulo juga Hangtuah. Orangtuanya yang mengantar Kegiatan  khitanan massal ini diprakarsai oleh H. Siroj dari PT. Al Rasheed yang bergerak di bidang peleburan logam. Dalam sambutannya sebelum di mulai nya khitanan massal, beliau mengatakan " Saya sangat senang bisa berbagi dengan masyarakat, insyaallah di tahun mendatang kalau peminatnya makin banyak maka akan kita adakan lagi ". Dalam kegiatan ini H. Siroj bekerja sama dengan rumah sakit Lantamal yang mengerahkan lima perawatnya untuk menangani khitanan dengan tehnik laser. H. SIROJ. Ikut hadir dalam kegiatan tersebut H. Sularno  ketua RW 08 serta seluruh pengurus RW kompleks Hangtuah.  H. Sularno yang juga  ketua KIM UJUNG MANDIRI berharap kegiatan khitanan mass